Sistem pernikahan dunia sasak
Tatkala seorang laki-laki dan perempuan saling mencintai, setiap orang pasti ingin hidup selama-lamanya dengan orang yang dia cintai itu, begitu juga yang dialami oleh orang Lombok.
Namun ada yang berbeda dengan mereka ketika mereka ingin menikah, ketikan antara laki-laki dan perempuan itu sudah saling mencintai satu sama lain dan mereka memutuskan untuk menikah pada malam tertentu, sang lelaki kemudian mempersiapkan segala sesuatu dan teknik yang akan mereka lakukan ketika mereka akan menikah yang kalau sering di sebut di Lombok dengan sebutan MALING( mencuri ), ketika malam yang sudah disepakati anatara laki-laki dan perempuan itu tiba sang lelaki langsung beraksi dengan segala cara dan teknik yang sudah disiapkan untuk mencuri perempuan itu dan sang perempuan juga sudah siap dengan segala sesuatu yang akan di bawa kerumah sang calon suami. Pada malam itu sang lelaki mengerahkan segala kemampuan, tenaga dan teknik yang sudah disiapkan agar bisa membawa sang calon istri bisa keluar dari rumah.
Dan itu tidak semua laki-laki berhasil, terkadang ada yang ketahuan atau di tangkap oleh orang tua perempuan yang mengejarnya atau salah satu keluarga dari perempuan itu ketika sedang perjalanan menuju rumah yang telah siapkan oleh sang laki-laki. kemudian sang perempuan di ambil lagi oleh orangtuanya dan tidak jadi menikah pada malam itu. Sedangkan Bagi laki-laki yang berhasil biasanya dan tidak ketahuan oleh orang tua calon istrinya dan orang-orang kampung, namun sang lelaki tidak lansung membawa calon istrinya ke rumahnya sendiri akan tetapi dia membawanya ke rumah keluarga yang merasa bisa melindunginya dari kejaran orang tua calon istrinya itu sampai 3 hari kedepan, dan itu dilakukan tanpa memperdulikan keadaan orang tua calon istrinya yang merasa cemas, sangat merasa kehilangan dan tidak tahu anaknya dibawa kemana, sama siapa dan mau ngapain. Namun setelah tiga hari itu berlalu barulah sang lelaki atau keluarga tempat tinggalnya itu mamberikan informasi sama orang lain dimulai dari orang tua laki-laki itu, kaluarga sampai ke orang tua calon sang istri. Kamudian antara orang tua laki-laki dan perempuan itu membuat kesepakatan masalah kapan ijab akan dilaksanakan. Setelah harinya sudah disepakati dan hari itu tiba maka keluarga dan orang tua dari sang calon istri datang dan memberikan izin pada anaknya untuk manikah sekaligus menikahinya dengan laki-laki pilihannya itu. Dan perlu diketahui bahwa sebelum hari ijabnya itu tiba biasanya sang pengantin tidak boleh keluar dari halaman rumah apalagi sampai bertemu dengan keluarga dari perempuan itu. Setelah acara ijabnya selesai tibalah malam pertama bagi kedua penantin.
Kemudian setelah beberapa minggu atau beberapa bulan orangtua laki-laki dan perempuan membuat kesepakatan lagi kapan acara pesta untuk anaknya akan dilaksanakan, kemudian setelah terjadi kesepakatan antara mereka barulah diadakan pesta dirumah laki-laki dan permpuan itu, biasanya untuk memeriahkan pesta itu orang tua satu sama lain mengundang alat tradisional lombok yang dikenal dengan, CILOKAK, KECIMOL, dan GENDANG BELEK yang dimana tujuannya untuk memeriahkan pesta pernikahan anaknya dari malam sampai selesai. Biasanya perta dilaksanakan selama satu hari satu malam dan puncak dari acara itu yaitu ketika pada sore hari sang laki-laki dan semua keluarga yang diundang pada pesta itu datang kerumah istrinya itu dengan memakai pakaian adat Lombok dan membawa souvenir pernikah anaknya berupa, TEMPEYEK, RENGGI, OPAK-OPAK, KLUDAN, JEJE TUJAK dan masih banyak lagi yang akan diserahkan kepada keluarga sang istri nantinya, bagi yang rumah istrinya tidak terlalu jauh mereka biasanya menempuhnya dengan jalan kaki, dan sepanjang jalan orang-orang nonton kedua pengantin yang di iringi dengan ribut dan meriahnya suara GENDANG BELEK, KECIMOL, CILOKAK dan lain sebagainya yang dihiasi dengan goyangan orang-orang yang ikut jalan menemani sang pangantin,
Ketika sang pengantin sudah sampai dirumah pengantin perempuan itu, tibalah saatnya bagi keluraga untuk menyerahkan semua souvenir yang dibawa itu, sedangkan untuk pengantin lansugn naik ke atas pelaminan, ditonton oleh banyak orang dan dihibur dengan suara gendang belek, cilokak, kecimol yang dihiasi dengan goyangan entah dari pemainnya lansung mauupun dari penontonnya. Setelah acara itu selesai barulah sang pengantin masuk kedalam rumah sang istri dan pamit sama orang tua istriny untuk pulang.
Namun semua itu tidak selesai sampai di sana, akan tetapi masih ada kewajiban yang harus dilakukan oleh pengantin laki-laki dan keluarganya yaitu BALIK LAMPAK NAE atau bisa disebut berkunjung pada malam hari setelah pernikahannya selesai. Namun itu dilakukan oleh keluarga terdekat dari pengantin laki-laki saja tidak harus pesta karena cuma kunjungan silaturahmi dan saling mengenal antara keluarga dari laki dan perempuan. Setelah itu selesai baru dah kedua pengantin bebas mau kemana saja dan mau ngapain saja tidak ada yang bakal melarang.
Dan itu tidak semua laki-laki berhasil, terkadang ada yang ketahuan atau di tangkap oleh orang tua perempuan yang mengejarnya atau salah satu keluarga dari perempuan itu ketika sedang perjalanan menuju rumah yang telah siapkan oleh sang laki-laki. kemudian sang perempuan di ambil lagi oleh orangtuanya dan tidak jadi menikah pada malam itu. Sedangkan Bagi laki-laki yang berhasil biasanya dan tidak ketahuan oleh orang tua calon istrinya dan orang-orang kampung, namun sang lelaki tidak lansung membawa calon istrinya ke rumahnya sendiri akan tetapi dia membawanya ke rumah keluarga yang merasa bisa melindunginya dari kejaran orang tua calon istrinya itu sampai 3 hari kedepan, dan itu dilakukan tanpa memperdulikan keadaan orang tua calon istrinya yang merasa cemas, sangat merasa kehilangan dan tidak tahu anaknya dibawa kemana, sama siapa dan mau ngapain. Namun setelah tiga hari itu berlalu barulah sang lelaki atau keluarga tempat tinggalnya itu mamberikan informasi sama orang lain dimulai dari orang tua laki-laki itu, kaluarga sampai ke orang tua calon sang istri. Kamudian antara orang tua laki-laki dan perempuan itu membuat kesepakatan masalah kapan ijab akan dilaksanakan. Setelah harinya sudah disepakati dan hari itu tiba maka keluarga dan orang tua dari sang calon istri datang dan memberikan izin pada anaknya untuk manikah sekaligus menikahinya dengan laki-laki pilihannya itu. Dan perlu diketahui bahwa sebelum hari ijabnya itu tiba biasanya sang pengantin tidak boleh keluar dari halaman rumah apalagi sampai bertemu dengan keluarga dari perempuan itu. Setelah acara ijabnya selesai tibalah malam pertama bagi kedua penantin.
Kemudian setelah beberapa minggu atau beberapa bulan orangtua laki-laki dan perempuan membuat kesepakatan lagi kapan acara pesta untuk anaknya akan dilaksanakan, kemudian setelah terjadi kesepakatan antara mereka barulah diadakan pesta dirumah laki-laki dan permpuan itu, biasanya untuk memeriahkan pesta itu orang tua satu sama lain mengundang alat tradisional lombok yang dikenal dengan, CILOKAK, KECIMOL, dan GENDANG BELEK yang dimana tujuannya untuk memeriahkan pesta pernikahan anaknya dari malam sampai selesai. Biasanya perta dilaksanakan selama satu hari satu malam dan puncak dari acara itu yaitu ketika pada sore hari sang laki-laki dan semua keluarga yang diundang pada pesta itu datang kerumah istrinya itu dengan memakai pakaian adat Lombok dan membawa souvenir pernikah anaknya berupa, TEMPEYEK, RENGGI, OPAK-OPAK, KLUDAN, JEJE TUJAK dan masih banyak lagi yang akan diserahkan kepada keluarga sang istri nantinya, bagi yang rumah istrinya tidak terlalu jauh mereka biasanya menempuhnya dengan jalan kaki, dan sepanjang jalan orang-orang nonton kedua pengantin yang di iringi dengan ribut dan meriahnya suara GENDANG BELEK, KECIMOL, CILOKAK dan lain sebagainya yang dihiasi dengan goyangan orang-orang yang ikut jalan menemani sang pangantin,
Ketika sang pengantin sudah sampai dirumah pengantin perempuan itu, tibalah saatnya bagi keluraga untuk menyerahkan semua souvenir yang dibawa itu, sedangkan untuk pengantin lansugn naik ke atas pelaminan, ditonton oleh banyak orang dan dihibur dengan suara gendang belek, cilokak, kecimol yang dihiasi dengan goyangan entah dari pemainnya lansung mauupun dari penontonnya. Setelah acara itu selesai barulah sang pengantin masuk kedalam rumah sang istri dan pamit sama orang tua istriny untuk pulang.
Namun semua itu tidak selesai sampai di sana, akan tetapi masih ada kewajiban yang harus dilakukan oleh pengantin laki-laki dan keluarganya yaitu BALIK LAMPAK NAE atau bisa disebut berkunjung pada malam hari setelah pernikahannya selesai. Namun itu dilakukan oleh keluarga terdekat dari pengantin laki-laki saja tidak harus pesta karena cuma kunjungan silaturahmi dan saling mengenal antara keluarga dari laki dan perempuan. Setelah itu selesai baru dah kedua pengantin bebas mau kemana saja dan mau ngapain saja tidak ada yang bakal melarang.
0 komentar:
Posting Komentar