Gendang belek
Di Lombok salah satu alat tradisional yang sangat terkenal yaitu Gendang Belek. Dimana alat ini terbuat dari besi tua dan kulit sapi yang sudah bertahun-tahun disimpan dan memiliki kekuatan yang berbeda dengan yang kulit sapi yang lain, adapun nama-nama alat ini terdiri dari : Gendang, Cemper, Mungkir, Terompong Seruling dan tambahan alat-alat kecil lainnya, alat ini didominasi oleh alat yang bernama Cemper yang dimainkan oleh orang yang bisa berjumlah puluhan orang,
Gendang Belek ini dimainkan oleh orang-orang Lombok yang berjumlah sekitar 20 sampai 40 orang, alat ini sangat rame dan meriah jika dimainkan karena disamping jumlah alatnya yang banyak tapi juga karena dendangannya yang sangat beragam ketika dimainkan, dan semua jenis lagu yang didendangkan diciptakan sendiri oleh para peminnya itu sehingga antara grup yang satu dengan yang lainnya tidak saling mengetahui satu sama lain dendangan yang akan meraka mainkan dan jenis music apa yang di sajikan ketika bermain, namun kebanyakan jenis yang mereka dendangkan sudah mereka persiapkan jenisnya ketika mereka di undang pada acara pernikahan nantinya, ada dendangan yang khusus untuk waktu baru datang, dendangan untuk katika mereka berada di tempat undangan, dendangan ketika mereka berjalan menemai sang pangantin untuk menuju kerumah istrinya sampai dendangan untuk saling mengalahkan antara grup yang satu dengan yang lain, karena pada saat acara pernikahan biasanya yang diundang bisa lebih dari satu gendang belek, yang mana nanti ujung permainannya ketika mereka sudah sampai di tempat pengantin perempuannya mereka akan saling adu / tanding antara gendang belek yang satu dengan yang lainnya, biasanya yang ditampilkan yaitu kemenarikan tarian dari masing-masing gendang belek,kekompakan dar pemainnya dan lamanya mereka bermain.
Biasanya orang menyewa satu grup gendang belek ini dengan biaya sebesar Rp.400.000-700.000. yang mana nantinya uang tersebut digunakan untuk dibagi-bagikan pada pemainnya dan untuk perawatan alat yang mereka gunakan, akan tetapi hal yang paling tidak bisa terlupakan ketika mereka di undang ke pesta pernikahan adalah kalau di Lombok biasanya disebut dengan Andang-Andang (sesajen), yang dipercaya untuk membantu kelancaran dari gendang belek itu ketika bermain nantinya, kalo misalnya tidak ada andang-adangnya sering kali terjadi sesuatu pada alatnya dan pada kedua pengatin, dan semua itu bisa menggagalkan pesta pernikahan tersebut, oleh sebab itu bisa dibilang wajib untuk menyediakan andang-andang pada gendang belek yang diundang ketika pesta berlansung. Adapun jenis-jenis yang disajika pada andang-andang itu berupa : Ayam kampong yang masih hidup, Beras sebanyak 2 kilogram, Daun sirih, dan masih banyak lagi.
Konon katanya pada saat gendang belek itu mengiringi sang pengantin untuk menuju ke tempat istrinya, salah satu alat dari gendang belek itu dinamakan mungkir, yang di sela-selanya itu diisikan air sekitar setengah gelas, dan ketika gendang belek itu berjalan dari rumah sang suami menuju kerumah sang istri, orang-orang yang nonton di sepanjang jalan akan mengambil air tersebut yang akan mereka gunakan untuk menyapu kepala anak yang masih berumur diawah 2 tahun, dimana tujuannya agar anak itu nantinya ketika sudah dewasa jantung, otak dan mentalnya kuat tidak mudah takut terhadap apa yang sedang dia hadapi.
Kegunaan gendang belek ini tidak cukup sampai disana,akan tetepi digunakan untuk pestipal maupun di pertandingkan antara grup yang satu dengan yang lainnya, biasanya acara seperti ini diadakan pada saat menjelang tujuh belas agustus, gendang belek ini bertanding dengan yang lainnya, dimana yang mereka tampikan yaitu tarian, dendangan yang mereka ciptakan dan kekompakan dari pemainnya itu sendiri.
1 komentar:
wuih...
bagus tuh artikelnya, mau donk lihat wujudntya kayak apa...
Posting Komentar